Kesan pertama aku pas tiba di lokasi adalah, tempat parkirnya gak banyak. Untung saat itu aku lagi beruntung ada satu tempat kosong yang letaknya juga gak jauh dari pintu masuk. Nah, sebelum ke loket penjualan tiket masuk, saya liat daftar harga yang terpampang di pintu masuk..
Gak mahal sih tiket masuknya,cuma 15ribu untuk weekend dan 10rb untuk weekdays. Cuma 'wahana'-nya aja yang menurut saya agak mahal, rata-rata harganya 20-35ribu untuk setiap 'kegiatan''nya :
- Becak mini -- 1 tiket buat 3 puteran.
- Membentuk tanah liat -- gak seperti di film ghost pake puter-puteran gitu, tapi lebih kaya main dough.. jadi kurang menarik lah kalo buat
anaksaya. - Mewarnai tanah liat -- ini mendingan dibanding membentuk tanah liat.
- Menghias Aquarium -- gak tersedia saat itu, occasional kayanya
- Tangkap ikan -- ini membosankan, ikannya susah ditangkep, buang2 duit lah 20rb buat tangkep ikan doang, mending ke gasibu cuma 5000 doang.
- Sepeda -- cuma tersedia sepeda roda 2
- Berenang -- not recomended, air dan udaranya terlalu dingin buat anak-anak, serem pula. Tapi kalo penasaran silahkan dicoba.
- Kereta api mini -- 25rb untuk naik kereta dengan lingkar kecil.. waste of money. mending ke game master.
- Sisanya flying fox, horse riding, dan segway riding.
Nah, soal makanan nih.. gak banyak yang dijual di Jendela Alam, gak seperti di Dusun Bambu atau Floating Market. Makanan yang dijual di Jendela Alam ini cuma baso (rasanya enak), berbagai macam seblak, es lilin, sama nasi goreng. Disini juga disediain beberapa saung buat keluarga yang ingin nge-botram dari rumah. Oh iya, kalo kalian datangnya pas jam istirahat (jam 12pm-1pm), tiket wahana gak bisa dibeli karena orangnya istirahat (absurd memang), tapi tiket masuk bisa dibeli tanpa mengenal jam istirahat.
Jangan lupa pas di pintu keluar, tukarkan gelang masuk anda dengan sebutir telur ayam kampung rebus buat dimakan sambil perjalanan pulang.