Tersebutlah di suatu masa saat saya punya waktu luang untuk memelihara binatang, selain memelihara saya juga suka untuk memberi nama. Karena konon dengan memberi nama pada sesuatu itu tandanya kita menghargai suatu kehidupan, memberi arti kepada sesuatu yang mungkin saja akan terlewat percuma.
Lalu sampailah juga saat saya ingin memulihkan password salah satu email saya yang terlupa, ternyata pertanyaan yang saya sediakan sebelumnya berkaitan dengan salah satu nama pet yang pernah saya punya. Pusinglah saya karena terlalu banyak yang pernah aku pelihara.
Jadi untuk bahan menulis juga di penghujung tahun, saya ingin coba menjabarkan satu persatu (yang saya ingat) nama-nama binatang yang pernah aku simpan, selain binatang yang memang sudah ada sejak saya lahir seperti Ucil (German Sherpherd yang mati diracun orang); Moi (entah anjing jenis apa, mati karena tua dan katarak); dan Minnie (anjing kampung yang akhirnya dijual untuk dijadikan santapan penikmat daging anjing).
1. True Blue : Sepasang burung parkit berwarna biru yang saya punya waktu SMA, keduanya ilang diambil orang, padahal saat itu saya pengen banget ngeliat anak burung yang baru menetas dari telurnya.
2. Primus dan Nafa : Yaah, bisa ditebak.. saya punya kelinci ini jaman-jamannya Primus sama Nafa Urbach sudah tidak bersama lagi. Saya ngasih nama ini juga bukan karena nge-fans loh.. suer deh. Si Nafa kelinci putih ini mati digigit kucing di hari pertama saya beli.Sedangkan Primus kelinci abu dengan titik putih di jidatnya ini boleh dibilang spesial buat saya, si kelinci ini sepertinya ngerti sama bahasa manusia. Tapi akhirnya mati juga digigit kucing liar, saya sampe nangis 2 hari 2 malam ga berenti2. Temen-temen pada aneh, dikira mereka salah satu saudara saya yang mati. Sampe-sampe salah seorang teman saya yang peduli, ngehadiahin saya boneka kelinci.
3. Dolly : Ini kelinci juga, jenisnya angora.. bulunya berjibun, warnanya coklat muda. Saya kasih nama Dolly sesuai dengan Dolly tempat pelacuran di Surabaya, tempat kelahiranku.Sesuai dengan namanya pula, dia hilang melarikan diri. Mungkin ingin kembali melacurkan diri di dunia kelinci.
4. Cuko : Yang ini kura-kura hijau kecil itu loh, yang udah gede malah jadi buruk rupa. Kura-kura ini saya punya sejak SMP sampe sebelum masuk SMA, selalu saya bawa didalam saku seragam. Saat istirahat kelas, selalu saya masukin ke kolam kecil di sekolah. Sampai akhirnya ada teman yang sangat berbaik hati menawarkan diri untuk mengurusnya. Akhirnya si Cuko pun mati sesuai dengan umurnya.
5. Stella : Anjing Golden Retriever yang saya beli di Pet Shop, yang saya kawinkan dengan anjing tetangga dan akhirnya dia melahirkan anak-anak nan lucu : Godric (diambil sang besan); Cleo (si montok yang laris terjual); Britney (si bungsu yang mati karena flu di usia muda); satu lagi saya lupa namanya; dan Chantall yang suka makan sendal dan akhirnya saya nikahkan sama anjing yang berdomisili di Yogyakarta. Berangkatlah dia dengan mobil plus antimo..
6.Bombom : Ini anjing jenis Old England Sheepdog , gede banget. Saya menyerah gak bisa ngurusnya, akhirnya saya jual ke yang lebih layak dengan harga murah. Anjing ini tuh kaya mobil eropa, pas beli mahal, pas dijual lagi jatuh harganya.. *eh, kok jadi ke mobil*
7. Disney : Anjing jenis Pomeranian warna coklat, saya beli waktu saya kerja. Nama di stambumnya sih Garry von Familian, tapi saya gak suka nama itu, jadinya saya ganti jadi Disney deh.. a.k.a Neney. Anjing ini ilang saat ikut sepupu tarawehan di tahun 2010. Saya harap memang diambil sama orang yang suka anjing, jangan sampe diculik pemuka agama untuk dicuci otak dan dijadikan teroris.. *eh lagi*
Yah, setelah kehilangan si disney.. saya berhenti untuk memelihara binatang. Cukup sudah berkutat dengan perbinatangan. Saya sekarang lebih bisa menikmati hanya dengan melihat saja tanpa harus memiliki :)
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave a comment