Jadi ceritanya saat saya lagi liat-liat buku di
Periplus, tepatnya di rak dekat kasir, ada buku yang menarik perhatian saya. Buku itu tebalnya 4cm, hard cover dengan background putih bergambarkan tokoh pewayangan
(saya menyimpulkan begitu karena ada gambar Hanuman-nya), dan judulnya yang sangat menarik perhatian otak saya yaitu
"Kitab Omong Kosong". Walaupun di sinopsis belakangnya dibilang buku ini tidak layak baca, si penulis tampaknya ingin mengecoh saja. Biasanya orang-orang justru penasaran dengan segala sesuatu yang ada kata 'jangan' atau 'tidak layak' dan semacamnya.. Well, setidaknya saya begitu :) dan saya beruntung tentunya, buku ini ternyata layak dibaca.
Dalam buku ini si penulis menceritakan mengenai dunia pewayangan dengan cara yang berbeda dan tidak membosankan. Sangat menarik sekali bagaimana sang penulis menggabungkan kisah antara dua dunia dalam satu kisah. Saya pikir juga si penulis buku ini masih muda atau setengah baya gitu, tapi ternyata sudah sepuh.. ya wajar saja karya beliau cukup mempesona saya.
Jadi inti cerita dari buku ini selain cerita-cerita pendek mengenai asal usul tokoh pewayangan dalam kisah Ramayana adalah kisah sepasang manusia yang dipertemukan oleh takdir, lalu berkelana mencari 5 bagian dari kitab omong kosong di penjuru dunia yang dibuat dan disebar oleh sang Hanuman. Adapun kelima bagian kitab omong kosong tersebut antara lain :
1. Dunia seperti adanya Dunia ; maksudnya ya dunia yang diartikan dan dilihat secara umum.
2. Dunia dalam pandangan manusia ; maksudnya dunia menurut pemahaman masing2, bagaimana setiap individu melihat dan menafsirkan sendiri.
3. Dunia yang tidak ada ; kemustahilan belaka, hanya bahan perenungan saja menurut saya.
4. Mengadakan dunia ; ini kurang lebih sama dengan slogan "make and live your own world"
5. Kitab Keheningan ; nah ini maksudnya, sediakan waktu hening setiap harinya untuk memahami diri sendiri dan dunia :) seperti halnya sepenggal bait berikut yang saya kutip dari buku bersangkutan :
Kitab Kosong menanti huruf
Siapa sedang membaca semesta
Dunia bagai sejuta cerita
Mengisi lembar kitab yang kosong
Penjelasan untuk masing-masing bagian diatas sengaja saya artikan dengan bahasa saya sendiri yang super ringkes, soalnya kalo saya menyalin langsung dari bukunya akan panjang sekali, dan agak sulit dimengerti hanya dengan sekali baca. Jadi intinya sih seperti yang sudah saya sebut diatas.
Buat saya pribadi, buku ini memang bukan hanya sebuah buku, tapi memang beneran kitab :)) banyak banget point-point berguna dan bermanfaat yang disampaikan oleh si penulis melalui cerita ini. Dan memang tidak bisa langsung telan saja, perlu dicerna dengan baik, dihayati dan dimengerti, lalu diamalkan.
Nah, bener kan.. sifat-sifatnya sudah menyerupai kitab.. hahah!
Oh iya, ada beberapa kalimat, kata-kata, atau bagian yang saya suka dari buku ini, dan saya koleksi di tumblr saya dengan tag
#KitabOmongKosong . Buat yang lagi iseng pengen tau apa-apa aja yang menurut saya layak untuk disimpen, bisa ditengok kesitu.
Selain itu, efek dari membaca buku ini adalah saya jadi pengen mempelajari lebih banyak lagi mengenai dunia perwayangan. Rasanya ada chemistry yang tak dapat dijelaskan gitu deh..
Hahah!