Thursday, September 13, 2012

Kepenatan

Seekor kelinci sedang mengeluhkan kepenatannya pada sebongkah batu “entah harus kuapakan otakku ini supaya bisa lebih banyak menerima hal-hal yang sudah tidak bisa saya terima lagi” eluhnya..

Keheningan sesaat menghampiri si kelinci, lalu keheningan itu terpecahkan kembali oleh ocehannya, “salah apa aku sampe bisa dilahirkan sebagai mahluk berbulu tidak berdaya dengan kapasitas otak seadanya..”

Sore itu pun tetap sunyi dari suara selain suara si kelinci dan desahan angin meniup bulunya yang lembut.

Lalu ia pun menyadari, ia hanyalah seekor kelinci yang dilahirkan dalam liang tanah oleh sang induk. Lari dan bersembunyi adalah separuh kegiatannya selain menikmati kehidupan. Mati ditangan seorang pejagal atau dimulut seekor predator adalah hal yang ia takuti. Hal baik yang dapat ia lakukan adalah memberi senyuman pada anak kecil walau terkadang ia harus menderita.

Lalu hal besar apa yang bisa diimpikan oleh seekor kelinci?

Ps. Cerita diatas adalah cerita yang tidak ada kaitannya satu sama lain. Cerita ini hanyalah untuk mengosongkan pikiran belaka.

Wednesday, August 29, 2012

Kehilangan

Suatu ketika saat sang bulan menjemput malam, setangkai bunga menggantung pada batangnya mengharapkan sebilah sapa dari seorang manusia di dalam sana. Seorang manusia bernama lelaki yang selalu menyapanya dalam kesunyian malam dan kesendirian hatinya.

Tapi malam ini bukan malam yang seperti biasanya.. walaupun malam ini seharusnya menjadi malam yang begitu indah, karena angkasa tampaknya telah menyiapkan tudung nan indah untuk memayungi dirinya saat beradu nafas dengan sang bunga, namun entah dirinya berteduh dimana.

Ia pun merasa hampa, tanpa disadari ia merindukan sang bunga di halaman belakang rumahnya, tapi apa dikata.. mungkinkah hatinya rindu akan bunga yang tak lama pun akan layu.

Demikian halnya dengan sang bunga, apalah daya, hati pun ia tak punya. Ia hanyalah sekuntum kelopak dengan sebuah putik sari. Dengan berat hati ia menyendiri dalam sinaran bulan tanpa kekasih hati.

Tanpa disadari dan tanpa diingini, mereka pun saling kehilangan serpihan hati.

Tuesday, April 17, 2012

Love in any way

What is Love anyway?
For me, love is like water…


It cannot be held by bare hand,
(sama halnya dengan cinta yang tidak bisa kau genggam dengan tanganmu)

The form will follow its place,
(begitu pula cinta yang tidak berbentuk tanpa sebuah wadah, ia hanya mengalir jika kau membiarkannya mengalir)

It could be a  bliss or a gehenna,
(tidak jauh berbeda dengan cinta yang bisa menjadi sumber kebahagiaan atau penderitaan, tergantung dari sudut pandangmu)

It always come to you in many ways,

(sama halnya dengan cinta yang selalu menghampiri dengan berjuta cara)
It makes no bond with anything,

(begitu pula cinta yang tidak terikat atau mengikat pada apapun, melainkan manusialah yang mengikat dan terikat padanya)
It’s compulsory element of life,

(so is the love.. dimana cinta bersemayam, disitulah kehidupan berlangsung)
You can’t live without it,

(so does the love..)

Therefore,
Jika kau masih bernafas walau terkadang terasa sesak,
Jika jantungmu masih berdetak walau setiap detakannya terasa pilu,
Jika kau masih bisa memberi senyum walau setiap tarikannya terasa palsu,

berarti cinta masih mengalir deras dalam urat nadimu,
…..
…..
…..
…..
…..
walaupun setiap alirannya terasa menyayat hati .....

Monday, April 16, 2012

Galau

Manusia macam apa aku ini…
Tidak bisa menguasai macan dalam diri,
Terkekang oleh keinginan duniawi,
Tidak perduli dengan keinginan hati.

Aku seperti iblis tanpa garpu tala,
Yang merindukan dekapan bidadari dengan sebelah sayap.
Entah bagaimana bisa aku hidup tanpa nafasnya,
Dimana aku menorehkan luka pada hati yang tersayat.

Aku meratap dalam sepi,
Saat langit gelap menutupi bumi.
Aku menangis dalam hati,
Saat teringat akan hati yang menyendiri

Pada siapa aku harus memohon untuk melepas semua kegelisahan ini..
Nyatanya selama ini aku hanya menutup diri,
Aku tersiksa oleh perbuatanku sendiri,
Aku tertimbun oleh sampah pikiranku…

Monday, February 20, 2012

My Secret Place

Kalo gak salah ingat, ini kali kedua aku menulis tentang mimpi walaupun beda format. Sepertinya menulis mengenai mimpi itu merupakan hal yang sangat lazim di belahan bumi sebelah (bukan di indonesia maksudnya). Seperti halnya menulis kejadian sehari-hari gitu..

Hal ini aku simpulkan karena banyaknya aplikasi di app store mengenai mimpi plus dream journal, dimana kita bisa menuangkan isi mimpi kita ke dalam bentuk tulisan.

Aku sempat bertanya-tanya sendiri, memangnya bisa ya menulis mimpi..? Kadang kalo udah terbangun kan suka lupa, lagipula suka terputus-putus dan gak jelas gitu kan kalo mimpi.. Bikin males nulisnya juga, mengingatnya pun perlu waktu dan usaha yang keras. Apalagi kalo mimpinya serem.. D'oh! mending lupa aja deh. Beginilah pikiranku beberapa bulan ke belakang.

Tapi di minggu-minggu ini, aku punya pikiran lain.. "mungkin ada baiknya juga loh menulis tentang mimpi.. It might needs some efforts, but i think it'd be worth"

Maksudku, siapa tau kita bisa menemukan benang merah diantara mimpi yang satu dengan mimpi yang lainnya.. If its all connected, don't you think it would be fascinating?

Oke, dasar dari tulisan aku ini adalah mimpi aku sendiri yang setelah aku sadari selalu hadir dalam mimpiku.. Gak setiap hari sih, tapi SELALU ada. Mungkin rada susah untuk ngejelasin dan mendeskripsikan mimpi aku ini, tapi akan aku coba dengan segenap kemampuan otakku yang sudah berumur 30 tahun ini. Shall we begin..?

Mimpiku ini selalu mengenai the secret place somewhere around me. Entah dirumah nenekku yang dulu, dimana aku juga besar disana, atau dirumah yang sekarang aku tempati, atau kadang di tempat umum, seperti perpustakaan atau dibalik gedung sekolah tua. Untuk menuju ke the secret place ini, pintunya selalu kecil.. Entah pintu, lorong, atap, atau jendela. Dan setiap kali aku melewati celah ini... Ooooo Myyyy Goddd!!! itu tuh bukan ruangan, tapi sebuah landscape yang luas.. Lautan dan pohon-pohon, juga sungai kecil. Setiap kali ngeliat pemandangan ini didalam mimpi, aduhh.. gimana ya rasanya.. diungkapkan dengan kata-kata saja rasanya tidak cukup. Rasanya gak mau bangun lagi. Di mimpi itu aku selalu berusaha mengingat letak pintu rahasianya, dengan harapan saat aku bangun nanti, aku bisa kembali merasakan perasaan 'aneh' itu.

Tapi mimpi hanyalah mimpi...

There's no such thing like a secret door which leads you to nirvana and feel such a feeling like you're flying with God's breath.

I am now addicted to that secret place dream...

Tuesday, January 31, 2012

Pe-eR Menulis

Ternyata membiasakan menulis setiap hari itu gak segampang yang dipikirkan yah. Awal tahun ini saya berkomitmen pada diri sendiri untuk menulis jurnal pribadi setiap hari, dan hasilnya adalah dalam 31 hari, saya absen menulis sebanyak 3x. Gak seberapa sih memang kalau dilihat dari angkanya. Tapi dalam sehari itu kan banyak kejadian setiap menitnya, jadi absen menulis selama 3 hari itu sesuatu banget *nyontek gaya bahasa Syahrini deh*.

Dan lagi, menulis asal-asalannya karena males ada dua buah kalo ga salah. Semoga di hari terakhir di bulan Januari ini saya kembali menulis journal dengan baik dan benar, juga di bulan-bulan berikutnya.

Kalau nulis di blog masih terbilang jarang lagi sekarang. Habisnya kalo nulis lewat iPad itu kurang sreg. Lebih mengena kalo nulis lewat macbook tersayang ini, mungkin karena pake keyboard kali ya. Coba nanti aku beli keyboard buat iPad deh.. ah, tapi enggak juga deng. Kalo di macbook ini rasanya lebih terjamin dan nyaman aja. Serasa nulis sambil dipeluk gitu deh.. Eh, bukan lebay loh :p

Aku bingung, homepage multiplyku bagusnya diapain yah.. mengingat multiply sekarang udah jadi web untuk jualan gitu. Kalo ikut jualan, jualan apaan coba.. paling jualan barang-barang bekas pake.  Tar dikit-dikit sambil dimigrasikan aja ke blog ini kali ya. Disana paling nitip nama doang, buat kenang-kenangan.

D'oh, jadi ngacak kan nih nulisnya..

ya sudah, akan kututup tulisan ini dengan sebuah harapan..

harapan semoga aku rajin menulis disini dan disana dengan sepenuh jiwa ^^