Monday, April 7, 2014

Memaafkan Dunia

Katanya, memaafkan itu tidak segampang main congklak. Kadang kita memaafkan hanya untuk menyelesaikan perkara dengan cepat, dan nyatanya kita belum memaafkan dengan setulus hati. Akibatnya, kesalahan yang sama pun terulang, kesedihan pun kembali datang.

Berikut ini ada afirmasi bagus soal memaafkan yang saya petik dari bukunya Paulo Coelho yang berjudul Aleph. Coba anda baca perlahan, hayati setiap kalimatnya, sanggupkah anda menerima dan memaafkan tanpa pengecualian..? Jika iya, selamat! anda  baru saja terlahir kembali.

~()~
Aku memaafkan airmata yang harus kutumpahkan, 
Aku memaafkan rasa sakit dan semua kekecewaan,
Aku memaafkan semua pengkhianatan serta kebohongan,

Aku memaafkan semua fitnah dan tipu muslihat,
Aku memaafkan kebencian serta penganiayaan, 
Aku memaafkan pukulan-pukulan yang melukaiku,

Aku memaafkan impian-impian yang rusak,
Aku memafkan harapan-harapan yang mati sebelum waktunya,
Aku memaafkan  permusuhan serta kecemburuan,

Aku memaafkan ketidakpedulian dan niat jahat,
Aku memaafkan ketidakadilan yang dijalankan atas nama keadilan,
Aku memaafkan kemarahan serta kekejaman,

Aku memaafkan kelalaian dan sikap menghina,
Aku memaafkan dunia dan semua kejahatannya...
~()~

Oh iya, sebagai pengingat juga, pembacaan afirmasi itu akan sangat baik dibacakan saat pagi hari sebelum matahari terbit :)