Wednesday, October 16, 2013

Kehampaan

Wanita itu menangis tersedu, meratapi nasibnya sebagai seorang pendusta,
Apalah dayanya jika mereka menyebutnya iblis.
Dia mencoba memantapkan diri dengan kaki rapuhnya,
Dia mencoba meyakinkan diri dengan hati kelamnya,
Dia mencoba menghibur diri dengan sisa mimpinya.

Berjalan tertatih,
Seiring merapihkan diri menjalin kembali retakan hati.
Memandang lurus ke depan,
Seolah mimpinya tidak pernah tergerus oleh waktu.

Sungguh berat beban yg dipikulnya.
Air yang begitu murni pun tak mampu membersihkannya.
Seuntai kata yg diucapkannya pun berubah menjadi bencana.
Kadang dia bertanya kepada sang penguasa "kenapa tak Kau buat saja aku tanpa suara" .

Sepasti tenggelamnya matahari di ujung senja,
Kehampaan dan kesunyian-lah jawaban yang ia dapatkan...

Kehampaan akan realita kehidupan dan kesunyian Tuhan.